Monday, May 2, 2016

Anti-Plagiarism, from Hate to Respect.

Saya baru sadar bahwa saat menulis postingan pertama kemarin bertepatan dengan hari pendidikan nasional (hardiknas). Bagi saya pribadi tanggal 2 Mei kemarin merupakan hari yang bersejarah. Ada cerita tersendiri yang sampai sekarang saya ingat saat ikut memperingati hari pendidikan nasional tersebut.
Empat tahun yang lalu, saat memperingati hardiknas, jurusan tempat saya kuliah mengadakan semacam aksi bertajuk say no to plagiarism.
Saat itu para mahasiswa beserta dosen menyuarakan aspirasi untuk mengajak para masyarakat kampus agar menghindari yang namanya plagiat. Semua teman teman saya sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut, hanya saya yang tampak cuek saat kegiatan berlangsung, bahkan saya sengaja kembali ke rumah lebih dulu sebelum kegiatan selesai. Kala itu, saya belum melihat pentingnya menghindari plagiat, bahkan sedikit memandang remeh mengenai persoalan yang satu ini.

Lucunya, tiga tahun kemudian menjelang seminar proposal, dosen mata kuliah research menyarankan agar saya meneliti tentang paraphrasing, topik yang masih berhubungan tentang plagiarisme. Saat itu saya yang tidak memiliki ide yang bagus untuk menyusun proposal penelitian langsung mengikuti saran dari dosen saya hingga akhirnya proposal tersebut mengantarkan saya menuju auditorium saat prosesi wisuda 3 bulan yang lalu. Dari situlah, saya merasa bahwa menghargai hasil pemikiran orang lain sangatlah penting. Semua orang ingin diakui, dan menghargai hasil pemikiran mereka dengan tidak melakukan plagiarisme juga merupakan salah satu caranya. Bayangkan jika seseorang "membajak" hasil karya yang sudah susah payah dibuat sedemikian rupa. Tentu rasa kesal akan menghampiri. Saya juga tidak ingin orang lain seenaknya mengklaim bahwa ide saya adalah hasil pemikirannya. Sama seperti ketika barang berharga anda dicuri.

Oleh karena itu hargailah mereka dengan tidak melakukan plagiarisme salah satunya adalah dengan mencantumkan referensi yang benar dalam karya tulis anda. Agar terlihat lebih cerdas, anda dapat menyadur kata-kata yang tedapat pada sumber yang digunakan dengan menyadur (paraphrasing) menggunakan kata kata anda sendiri tanpa merubah pesan dari sumber aslinya. Dengan mengahrgai hasil karya orang lain, saya yakin bahwa hal tesebut juga akan berlaku sama bagi anda.

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Sample Text

Social Icons

Pages

Followers

Featured Posts