Kali ini saya mau sedikit
mengulas tentang sesuatu yang hampir semua orang melakukannya, mengoleksi
barang. Ulasan kali ini terinspirasi oleh keadaan saya yang sekarang sedang
bingung karena terlalu banyak buku yang harus dibeli. Tujuan saya adalah
mengoleksi 1000 buku; sedikit lagi tercapai, hehehe). Saya seorang yang cukup
ambisius kalau menyangkut koleksi. Terasa seperti ada yang kurang kalau saya
melewatkan satu atau dua buku; dan ini terkadang membuat saya kalap saat berkunjung
ke toko buku. Rasanya seperti ingin membawa pulang semua buku yang inginkan
pada saat itu juga. Lalu apa hubungannya dengan koleksi? Ya, kali ini saya akan
membahas bagaimana cara melakukan hobi ini tanpa ada yang dirugikan, bahkan dapat
melatih kita untuk lebih disiplin.
(Gambaran dari impian saya)
Pertama, saat kondisi seperti
diatas muncul, jangan kalap. Tentukan prioritas barang mana yang akan dibeli
terlebih dulu. Memang banyak kolektor fanatik seperti saya khawatir jika barang
yang akan dibeli keburu terjual. Solusinya, jika sering berbelanja online,
perhatikan komentar ataupun diskusi tentang barang koleksi. Perhatikan juga
jumlah terjual dari barang yang diinginkan. Semakin banyak komentar, diskusi,
atau jumlah terjualnya, segera masukan kedalam daftar prioritas.
Kedua, hemat pangkal kaya.
Peribahasa ini juga berlaku untuk para kolektor. Tanpa uang kita tidak dapat
membeli barang koleksi. Kalau sudah begini akan sangat susah jika ingin
mengoleksi barang, katakanlah novel berseri banyak, hingga lengkap. Sisihkan
penghasilan atau uang jajan untuk menabung. Buat rekening khusus dan catatan
keuangan. Kedua hal ini akan sangat membantu dalam mengoleksi barang dan
melatih kedisiplinan soal uang. Bahkan mungkin saja membangkitkan naluri
ekonomi kita, hehehe.
Bagi saya, kedua hal ini sangat
bermanfaat bagi para kolektor agar tidak sembarangan dengan dompet mereka.
Jangan boros, sekalipun untuk mengoleksi barang. Mungkin dompet bisa bernafas
lega karena isinya tidak lagi kekenyangan (baca: penuh). Namun, dompet yang
sehat bukan berarti pemiliknya juga sehat; bisa saja ia dibuat sakit karenanya.
0 comments:
Post a Comment